Saat pertama kali harus mengurus pembuatan RPTKA pasti bingung harus memulai dari mana..
hem..m.. surat ini, dokumen itu yang mana dulu yang harus saya persiapkan yah?? *Itu yang pasti terlintas difikiran kita ketika baru pertama kali melakukan pengurusan RPTKA, tenang Gus..kali ini saya akan berbagi informasi berdasarkan penglaman yang saya jalani saat pengurusan RPTKA.
Pada awalnya data yang harus kalian persiapkan meliputi :
1. Surat Permohonan pembuatan RPTKA ( Ini kalian Scan warna juga ya Guys untuk proses upload di web.resmi Depnaker)
2. Surat Kuasa ( Scan)
3. Surat Izin usaha dari instansi teknis/ SPT dari BKPM (Scan)
4. Wajib Lapor ketenagakerjaan yang ,asih berlaku (Scan)
5. Domisili perusahaan (Scan)
6. Surat penunjukan TKI pendamping + KTP (scan) kecuali “Direksi/Komisaris”
7. IMTA lama + DPKK Lama + KITAS/KITAB Lama (Scan)
Setelah semua selesai dipersiapkan. kalian masuk ke website resmi depnaker di http://tka-online.depnakertrans.go.id/
– Jika kalian belum punya account di situ kalian buat dulu a.n Perusahaan yang mempekerjakan TKA yang akan kalian buat RPTKA-nya. dengan cara klik “Daftar Perusahaan” dan kalian isi semua data yang ada disitu.
– Setelah selesai pendaftaran, kalian Login
-Pilih menu PENGAJUAN SURAT—> RPTKA —> BARU
– Isi semua data yang diminta kemidian klik “Next/Finish” setelah itu pada bagian upload document kalian upload semua dokument yang sudah kalian persiapkan tadi
* Scan HARUS BERWARNA
– Setelah selesai upload file, kalian klik finish, dan masukan data TKI yang ditugaskan untuk mengurus TKA tersebut
– Klik finish, lalu ketika sudah selesai data kita isi dan upload, akan tampil pilihan “Cetak Tanda Terima” kalian klik kemudian kalian cetak berwarna.
– Setelah tanda terima kalian sudah cetak berwarna kalian tinggal bawa tanda terima tersebut ke Depnaker untuk proses
-Untuk mengetahui perkembangan RPTKA yang kalian buat dapat di pantau di wesite tersebut di menu PENGAJUAN SURAT–> RPTKA–> BARU atau kalau kalian ingin lihat RPTKA yang sudah terbit tinggal pilih PENGAJUAN SURAT–> RPTKA–> YANG SUDAH DITERBITKAN.
Mudah bukan?? So….Trust with your self.. you can do it ^_^
Sekian Informasi dari saya. Terimakasih
Salam
-PRIMA-
Hai Guys, kali ini saya mau membahas bagaimana CARA PROSES PERRINDAHAN KITAS MENJADI KITAP
Seperti yang kita ketahui, untuk pengurusan Tenaga Kerja Asing untuk dapat bekerja di Indonesia salah satu persyaratannya adalah dengan memiliki KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) kartu ini mungkin kalau kita sebagai WNI seperti KTP, cuma bedanya kalau KITAS harus di perpanjang setiap tahun. Wah.. Ribet juga yah kalau tiap tahun kita harus memperpanjang KITAS di Kantor Imigrasi setempat. Nah untuk para TKA (Tenaga Kerja Asing) yang bekerja di Indonesia dengan masa domisili di Indonesia minimal 3Tahun, sudah bisa lowh melakukan peralihan dari KITAS menjadi KITAP. Klau TKA punya KITAP mereka melakukan perpanjangan KITAP 5 tahun sekali lowh teman.. Apa saja persyaratannya ?
Yuk mari kita bahas ^_^
PERSYARATAN PERPINDAHAN KITAS menjadi KITAP
1. Kalian harus isi form 24 dan 25, bisa minta Form 24 dan 25 di Kantor Imigrasi Setempat (berdasarkan domisili WNA tsb ya kawan, contoh misalkan WNA tinggal di Jakarta Selatan, maka kamu harus mengurus di Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Selatan,posisinya di Warung Buncit, No.207 Jakarta Selatan, di Lantai 3 ya. Kalau kalian Naik Busway, bisa langsung turun persis di Depan Kantor Imigrasi tsb.
2. Buat Surat Permintaan dan Jaminan dan Minimal tinggal di Indonesia 3 Tahun, kalau MERP 2 Tahun
3. KTP Penjamin (WNI)
4. IMTA dan RPTKA ( Kalau WNA bekerja di Indonesia, tapi kalau untuk keluarga “Istri/anak-anaknya” gak usah, untuk Istri melampirkan Bukti surat menikah, kalau di luar negri seperti Sworn Marriage Contract dan Anak melampirkan Akte Kelahiran, kalau di luar negri seperti Exceript of Birth Certificate)
5. Bukti Domisili (Bukti domisili ini bisa kalian dapatkan misalnya : kalian tinggat di Apartement, kalian bisa minta surat keteranngan kalau kalian tinggal disitu ke pihak management apartemantnya. Untuk pengurusannya bawa yang asli ya)
6. Dokument perusahaan ( seperti NPWP, SIUP, Domisisli Perusahaan, AKTA Perusahaan–> untuk yg ini Copyannya aja)
7. KIAS dan PASPOR ( Untuk yang ini bawa yang aslinya ya guys, sekalian kalian scan n print untuk jaga-jaga kalau diminta)
8. Surat Kuasa dan KTP ( Nah..Untuk yang ini klau kalian gak ada waktu untuk pengurusannya, kalian bisa minta tolong pihak lain untuk pengurusannya dan jangan lupa untuk surat kuasa di bubuhkan Materai 6000 ya sebelum kalian tandatangan)
9. Setelah semua dokumen lengkap, masukan ke dalam map biru dan kalian bisa langsung proses ke pihak imigrasinya. Oya guys jangan lupa untuk Perubahan KITAS ke KITAP kalian pakai Map Biru ya, bisa beli di Koperasi Imigrasi harganya sekitar Rp 10,000/ pcs.
10. Ketika kalian sampai di Kantor Imigrasi setempat, kalian jangan lupa untuk antri ambil nomor antrian ” Proses Pembuatan KITAS/KITAP”
Contoh Nomor Antriannya
11. Ketika nomor antrian kalian dipanggil kalian bisa langsung kasih berkas-berkas yang sudah disiapkan.
Sekian Informasi dari Saya, semoga bermanfaat
Terimakasih ^_^
-PRIMA-
Hai Guys Apa kabar semua?.. (Pelukan Beruang)
Dah lama banget gw gak posting di ini blog It’s Ok.. pas ada waktu and itu bermanfaat pasti deh gw sempet sempetin untuk berbagi info ke kalian semua.
Saat ini gw mau coba berbagi bagaimana cara untuk memperpanjang RPTKA
Just info aja, mulai 3 Februari 2015 ini semua pelayanan RPTKA, TA-01 dan IMTA sudah full online jadi kalau kalian ada pertanyaan-pertanyaan yang gak kalian tau bisa langsung ditanyakan ke situ deh hehhehehehe…
Apa saja Persyaratan Perpanjangan RPTKA ?
Untuk kelengkapan dokument perpanjangan RPTKA :
1. Surat Permohonan RPTKA
2. Surat Izin Usaha
3. Akte Pendirian Usaha
4. Keterangan Domisili Usaha
5. Bukti Wajib Lapor Ketenagakerjaan
6. Surat Penunjukan TKI Pendamping
Oya jangan sampai lupa ya guys.. semua file yang di upload harus berwarna ( tidak boleh photocopy-an kalian scan), format PDF dan ukuran file maksimal 2MB.
Setelah semua file itu sudah kalian siapkan, baru deh kalian akses website Depnaker di
http://tka-online.depnakertrans.go.id
1. Kalian Log In dulu
2. Pilih menu : Pengajuan Surat –> Pilih RPTKA —> Pilih Perpanjangan
3. Setelah keluar tampilan seperti :
Tinggal di upload semua data yang sudah kalian siapkan kemudian Klik SIMPAN
4. Jika pengurusan diwakilkan, kalian harus mengisi nama lengkap, No. KTP dan No.HP kalian dan upload ID Card pada kolom yang tersedia
5. Klik Next dan terakhir akan muncul pilihan “Cetak Tanda Terima” kemudian kalian cetak (Berwarna)
6. Bawa “Tanda Terima RPTKA” ke Depnaker sesuai dengan Tanggal datang yang sudah ditentukan di Tanda Terima yangn sudah kalian Print.
7. Jangnan lupa kalian harus isi formulir RPTKA yang bisa kalian download di website tersebut
8. Kasih ke Loket “Pengurusan RPTKA” ( Tanda Terima+ Formulir RPTKA) jika dokumen kalian lengkap maka akan langsung di proses ke tahap selanjutnya oleh pihak Depnaker-ny
Sekian Informasi dari saya
Terimakasih
-PRIMA-
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mengarahkan, mengatur dan mempengaruhi orang lain/ kelampok tertentu untuk mencapai tujuan yang menjadi sasarannya. Teori ciri kepribadian seorang pemimpin terdiri dari :
1. Teori ciri kepribadian : Pemimpin memiliki ciri kepribadian yang membedakan antara pribadi pemimpin dan bukan pemimpin.
2. Teori prilaku : Teori yang menyatakan bahwa ada prilaku khusus yang membedakan anatara pemimpin dan bukan pemimpin
3 Teori Kontijensi
– Metode Fredler menjelasakan Efektifitas kelompok tergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya
4. Teori Harsey dan Blanchard : Teori kepemimpian situsional
Isu dan Peran Kepemimpinan Modern dapat dilihat dari Ide Pondasi Kepemimpinan –> Kepercayaan
– Kepercayaan berbasis ketakutan
– Kepercayaan berbasis Identifikasi
– Kepercayaan berbasis pengetahuan
Gaya kepemimpinan Modern
a. Kepemimpinan Karismatik
b. Kepemimpinan Transformasional
c. Kepemimpinan Visioner
Pada pembahasan kali ini saya akan memaparkan tentang definisi, jenis dan fungsi “Konflik”. Pada dasarnya konflik terjadi bila ada dua hal atau lebih yang saling bertentangan dan bila salah satu pihak menganggap bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif objek yang menjadi pusat perhatiannya. Dari dasar tersebut maka pandangan tentang konflik sendiri terdiri dari tiga macam, yaitu :
1.Pandangan Tradisional
2. Pandangan Antar Manusia
3. Pandangan Interaksionis : Berkeyakinan bahwa konflik perlu dan harus diciptakan karena dapat meningkatkan kinerja kelompok
Dari dasar konflik tersebut maka kita dapat melihat untuk jenis konflik itu sendiri, fungsi konflik, tahapan konflik dan penyelesaian konflik sebagai berikut.
Jenis Konfllik
1. Konflik Tugas : Yang terjadi karena adanya perbedaan sasaran dan tujuan kerja.
2. Konflik Hubungan : Yang terjadi karena adanya hubungan interpersonal.
3. Konflik Proses : Yang terjadi pada saat proses mengerjakan suatu hal.
Fungsi Konflik
1. Konflik Fungsional : Dapat mendukung sasaran kerja bersifat konstruktif dan mendukung sasaran kelompok serta memperbaiki kinerja
2. Konflik Disfungsional : Yang merugikan dan menghambat kinerja kelompok
Tahapan Konflik
Tahap 1
> Kondisi Antesedent : Kondisi pendahulian yang menyakinkan adanya konflik, yaitu :
– Komunikasi : Hubungan yang intens dapat berakibat konflik
– Struktur : Meliputi kejelasan aturan tugas yang spesifik dll
Tahap 2
> Kognisi dan Personalisasi
– Konflik yang dipersepsikan merupakan Kesadaran suatu pihak/lainnya akan adanya kondisi yang mungkin merupakan potensi peluang konflik
– Konflik yang dirasakan merupakan Keterlibatan emosional terhadap konflik
Tahap 3
> Konflik yang tejadi karena :
a. Persaingan
b. Hubungan
c. Penghindaran
d. Akomodasi
e. Kompromi
Tahap 4
Perilaku yang merupakan penggunaan teknik resolusi dan simulasi untuk meraih level konflik yang diinginkan
Tahap 5
Fungsional dan Disfungsional
Penyellesaian konflik
1. Perundingan Distributif : Negosiasi dengan upaya saling membagi
2. Peran pihak ketiga
– Sebagai Moderator : Pihak yang menjadi penengah
– Sebagai Abditator : Memiliki kewenangan untuk membuat kesepakatan
– Sebagai Konsilator : Pemberi jalur omunikasi informal antar perunding dan lawan
– Sebagai Konsultan : Terlatih menangani konflik yang berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah melalui komunikasi dan Analisis
Psikologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Psychology yang merupakan gabungan dari kata
-> Psyche yang meiliki arti ” Jiwa”
-> Logos yang memiliki arti “Ilmu”
Secara harfiah dapat diartikan sebagai “Ilmu Tentang Kejiwaan”, Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Untuk mengetahui psikologi seseorang kita harus melakukan observasi dan wawancara terhadap orang tersebut. Perilaku seseorang dapat terbentuk dikarenakan adanya gabungan antara “Kognitif ( Cara Berfikir)” dan Afektif (Rasa/Emosi), dua hal tersebut sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Sifat subjektif/ menitik beratkan kepada perasaan sering kali mendominasi seseorang dalam menjalani hidup, namun prilaku seseorang akan membentuk suatu kebiasaan yang akan menjadi karakter dirinya dan menjadikan hal tersebut suatu budaya.
PERILAKU –> KEBIASAAN –> KARAKTER –> BUDAYA
ORGANISASI
Organisasi adalah perkumpulan dari sejumlah orang yang memiliki tujuan, system, karakter dan struktur yang sama. Tujuan suatu organisasi menjadi hal yang penting karena akan menentukan hasil akhir suatu organisasi, apakah sesuai dengan yang sudah direncanakan atau tidak. setiap anggota organisasi harus memiliki visi dan misi yang sama. Tujuan suatu organisasi menjadi hal yang sangat penting dikarenakan anda harus memikirkan semua hal sebelum melakukan segala sesuatunya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai secara efektif sehingga tujuan yang dibuat memiliki value.
Kualitas Pelayanan atau Service yang diberikan seseorang terhadap suatu organisasi merupakan perpaduan dari Hard Skill (Pendidikan) yang dimiliki dan kemampuan (pengalaman) berbanding dengan Konsentrasi Keluhan yang terbentuk . Bila dibuat menjadi rumus akan menjadi seperti berikut :
SERVICE = HARD SKILL + KEMAMPUAN / TINGKAT KELUHAN
“Semakin rendah tingkat keluahan yang terbentuk maka service/pelayanan yang dihasilkan akan semakin tinggi, begitupun sebaliknya, semakin besar tingkat keluhan yang anda bentuk maka akan semakin rendah tingkat pelayanan yang anda hasilkan.”
Tingkat Keluhan yang terjadi dikarenakan tidak adanya kesesuaikan antara kemampuan dan hard skill yang dimiliki sehingga menyebabnya tingkat keluahan yang anda rasakan semakin tinggi. Setiap orang memiliki value dalam hidup tergantung berapa besar persentase untuk setiap item yang membentuknya. Jika kita pisahkan berdasarkan bagiannya penilaian seseorang dibagi menjadi empat bagian, yaitu TALENT, ATTITUDE, SKILL, KNOWLAGE
Pada suatu kasus ketika seseorang memiliki Talent yang baik, Skill yang baik dan knowlage yang baik, namun memiliki attitude yang buruk maka orang tersebut dapat disebut sebagai “TOXIC”untuk perusahan tempatnya bekerja, karena orang-orang tersebut tidak akan dapat membuat perusahaan yang ditempatinya menjadi semakin berkembang, justru akan membuat perusahaan tersebut merugi.
Dewasa ini sering kita menemukan orang-orang seperti itu, orang yang merasa dirinya memiliki kesempurnaan kemampuan secara akademik dan pengalaman namun tidak memiliki sikap dan prilaku yang baik. Dalam hidup manusia tidak hanya mengandalkan ilmu pengetahuan dan keterampilah, tetapi juga harus memiliki sikap dan budipekerti yang baik untuk menjadi pribadi yang berkualitas.
Seperti yang dapat kita pelajari mengenai Gelombang Perubahan peradaban yang dimulai dari Era Pertanian (80000 SM – 1750 ) kemudian di ikuti perubahan menjadi Era Industri ( 1850 – 1960) dilanjutkan Era Informasi (2000 – sekarang) hal tersebut membuktikan bahwa setiap orang harus memiliki strategi, kreatif dan sikap anaytical dalam hidup karena pada era selanjutnya yaitu Era Pengetahuan, setiap manusia dituntut untuk berfikir jauh kedepan, inovatif dan kreatif dari masa sekarang ini, karena pada era tersebut manusia yang memiliki keterampilan dan kemampuan lebih akan jauh lebih sukses dan dibutuhkan dari era sebelumnya.
Sekian informasi ini saya sampaikan, semoga informasi ini dapat menambah informasi teman-teman 🙂
Terimakasih, Salam Sukses
Wilda Prima Puspita
Hai Para Pembaca,
Pada pembahasan kali ini saya akan menuliskan sekilas tentang Psikologi Industri, semoga dapat bermanfaat 🙂
Gambar diatas dapat kita lihat bahwa Psikologi Industri membahas tentang “System dan People”, kedua hal tersebut berkolaborasi untuk membentuk suatu “Visi dan Misi” dengan adanya Comitment. Setiap Visi dan Misi yang dibentuk akan mempengaruhi kelangsungan dan masa depan suatu Organisasi/Instansi tertentu yang dibentuk bedasarkan comitment bersama.
Dengan adanya orang-orang yang memiliki comitment yang baik maka suatu organisasi akan terbentuk berlandaskan Visi-Misi yang dapat membuat suatu organisasi berkembang dikemudian hari.
Banyak diantara kita (para pekerja pada umumnya) yang bekerja pada suatu perusahaan tertentu namun tidak terlalu faham tentang visi dan misi tempatnya bekerja (hanya sebatas bekerja tanpa menjiwai visi dan misi perusahaan tempatnya bekerja) , hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja orang-orang didalamnya dan pergerakan roda organisasi tersebut. Maka sebaikanya Visi dan Misi setip organisasi harus dimengerti dengan benar oleh setiap orang yang bekerja di dalamnya untuk mencapai hasil yang ditargetkan bersama.
Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang unggul, memiliki commitment berkualitas dalam hidup untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik (Amin…) Sekian pembahasan saya untuk bagian pertama ini, pembahasan selanjutnya dapat dilihat pada pembahasan Psikologi Industri bagian ke-II
Terimakasih dan Salam
Wilda Prima Puspita
1. JENIS METAL PACKAGING / CAN
Bila dilihat dari pemakaiannya kaleng bisa dibagi menjadi tiga kategori, yang masing – masing mempunyai jenis enamel atau coating yang sangat bervariasi, yang disesuaikan dengan produk atau bahan yang akan dikemas didalamnya, ketiga jenis tersebut adalah ;
– Sanitary Can
– Beverage Can
– General Can
1.1 SANITARY CAN
Jenis kaleng ini dipergunakan untuk mengkemas makanan yang diproses seperti halnya ikan laut, daging, buah, sayur mayur dan sebagainya. Dan untuk itu diperlukan berbagai jenis coating atau enamel yang disesuaikan dengan karakteritis dari makanan yang dikemas didalamnya. Terdapat 2 macam sanitary can ; 3 PC dan Drawn Can yang juga merupakan kaleng 2 PC ( tidak memiliki sambungan body)
1.2 BEVERAGE CAN
Beverage Can atau kaleng minuman dikategorikan menjadi kaleng jenis 2 PC dan kaleng jenis 3 PC . Kaleng 2 PC terbuat dari bahan baku aluminium, sedangkan jenis 3 PC terbuat dari bahan baku pelat timah ( Tinplate ) yaitu lembaran pelat baja tipis yang dilapis dengan timah putih ( 1 s/d 11,2 gram / m² )
1.3 GENERAL CAN
Yang termasuk dalam jenis ini adalah kaleng yang dipergunakan untuk mengemas makanan kering, susu bubuk, coklat bubuk dan bahan-bahan kimia seperti racun serangga, pengharum ruangan, minyak pelumas, cat dan lain sebagainya.
2 . PRODUK KEMASAN KALENG.
2 – 1 Jenis Produk yang dikemas
Jenis lapisan enamel di bagian dalam kaleng dipengaruhi oleh karakteritis dari produk yang dikemas atau dikalengkan.Adapun jenis produk yang dikalengkan dikategorikan menjadi 3 yaitu ;
- Makanan ( Olahan, Buah dan Kering ) )
- Minuman ( Minuman ringan, Jus & Bir )
- Bahan kimia ( General )
Jenis yang beraneka ragam dan sifat atau karakteritis dari masing masing bahan yang akan dikemas didalam kaleng , secara langsung akan berpengaruh terhadap spesifikasi dari kaleng yang dipergunakan.
2 – 2 . Bahan makanan
Didalam makalah ini hanya akan disampaikan tentang enamel yang diaplikasikan guna melindungi produk-produk makanan dan minuman yang dikemas dalam kaleng.
Berikut ini adalah beberapa jenis bahan makanan yang biasa di kalengkan;
– Hasil laut : Ikan Tuna, Sardine, Kepiting dan Udang.
– Hasil pertanian : Jamur, Asparagus, Jagung, Kacang merah, Kapri.
– Hasil perkebunan : Nanas, Jeruk, Apel, Anggur, Tomat, Wortel.
– Hasil peternakan ; Daging sapi, Daging babi, Daging ayam, Keong racun
3. Lapisan pelindung (Enamel )
Dalam teknologi pembuatan kemas kaleng enamel dibagi menjadi beberapa jenis .
Lapisan enamel yang diaplikasikan pada dinding kemas kaleng harus sesuai dan bisa melindungi produk yang dikemas hingga minimal harus bisa mencapai bahkan melebihi batas waktu kadaluarsa yang berlaku untuk produk tersebut.
Hal ini membuat bagian permukan kaleng, terutama yang mengalami kontak langsung dengan produk harus benar benar dibuat sesuai dengan spesifikasi dan standard yang telah ditentukan yang mana telah lulus dalam uji pengemasan (test pack) , adapun enamel yang diaplikasikan adalah sebagai berikut ;
– Lapisan pelindung kaleng 3 PC
– Lapisan pelindung sambungan kaleng
– Lapisan pelindung permukaan scoring dan tab rivet.
– Lapisan pelindung kaleng minuman (2PC Can)
3-1 Lapisan pelindung kaleng 3 PC
Yang dimaksud dengan lapisan pelindung pada kaleng 3 PC adalah enamel yang di aplikasikan diatas permukaan dinding kaleng bagian dalam , bagian luar dan lapisan pelindung yang diaplikasikan pada daerah sambungan badan kaleng (Side Seam) Lapisan enamel pelindung pada bagian dalam kaleng berfungsi sebagai isolator antara produk yang dikemas dan permukaan dinding kaleng.
Jenis dari lapisan pelindung ini disesuaikan dengan Karakteritis dari produk yang dikemas , sehingga produk yang dikemas dalam kaleng akan terlindung dari pengaruh logam , dan sebaliknya agar dinding kaleng terlindung dari unsur unsur yang bisa merusak permukaan bahan kaleng.
Adapun unsur unsur yang bisa merusak permukaan logam bahan baku kaleng antara lain ; sulfida, garam, dan asam.
Namun ada beberapa produk yang justru memerlukan kontak langsung dengan permukaan bahan baku kaleng yang berupa timah putih (Sn), yaitu Nanas , Anggur , Rambutan dan Lechi.
Dengan adanya kontak lansung dengan permukaan timah, maka akan terjadi suatu proses migrasi timah kedalam produk tersebut, yang akan membuat warna dan kondisi dari produk tersebut masih kelihatan segar dan aman sewaktu dikonsumsi.
Untuk menjamin bahwa produk produk yang di kemas dalam kaleng tetap aman hingga waktu dikonsumsi, dalam industri pembuatan kaleng digunakan beberapa jenis lapisan pelindung yang berupa laker (Lacquer) antara lain ;
– Epoxy Phenolic
– Epoxy Phenolic + Al paste
– Epoxy Phenolic + Zinc paste
– Organosol
– Epoxy Modified
3-1-1 Aplikasi Enamel bag dalam
Aplikasi enamel pada kaleng 3 PC dan komponennya, dilakukan pada waktu kaleng masih dalam bentuk lembaran sheet metal yang berisi beberapa lembar “body blank ” atau komponen.
Lapisan enamel bagian dalam kaleng 3 PC diaplikasikan diatas permukaan bahan baku dengan sistim roll applicator dengan menggunakan mesin “ Coater “ dan disambung dengan oven untuk proses pengeringan enamel tersebut.
Lapisan enamel ini bisa diaplikasikan secara “stensil “ dengan beberapa garis yang tidak terkena enamel yang biasanya diaplikasikan untuk body kaleng, atau diaplikasi kan secara merata keseluruh permukaan untuk bahan bahan komponen kaleng.
8 COLOR SHEET METAL DECORATOR
Saat ini dalam dunia industri sheet metal printing telah terdapat mesin printing atau decorator dengan kapasitas 8 warna, dan baru terdapat 3 unit diseluruh dunia, satu unit diantaranya telah beroperasi di Indonesia sejak awal 2005. Untuk memenuhi permintaan 8 warna , saat ini terdapat tambahan 4 warna yaitu White, Red, dan Violet.
Satu step lebih maju telah terjadi pada sistim lithography yaitu pembuatan pelat cetak tanpa menggunakan media film. Sistim ini disebut CTP ( Computer to Plate) sehingga dari hasil design grafis bisa langsung di transfer ke pembuatan pelat cetak.
3 – 2. Lapisan pelindung sambungan (Side Seam)
Untuk penyambungan body kaleng makanan dan minuman jenis 3PC, pada saat ini dilakukan dengan teknik penyambungan las (welding) Untuk teknik pengelasan ini pada body blank harus disediakan margin (daerah bebas enamel), Setelah proses penyambungan body pada daerah pengelasan merupakan permukaan logam yang tidak tertutup oleh enamel, maka pada daerah pengelasan tersebut harus ditutup dengan lapisan pelindung .
Perlindungan terhadap permukaan sambungan badan kaleng ( Side Seam ) dilakukan pada sisi bagian dalam ( Inside Side Striping ) dan sisi bagian luar ( Outside Side Striping ) diperlukan guna mencegah terjadinya kontak langsung antara permukaan sambungan kaleng bagian dalam dengan produkl yang dikemas, serta untuk mencegah terjadinya oksidasi pada permukaan sambungan bagian luar.
Tujuan utama usaha merancang dan membangun pabrik kimia adalah mendapatkan nilai tambah dari segi ekonomi dari suatu bahan baku. Peningkatan nilai ekonomi dilakukan dengan cara mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga perusahaan pengolah memperoleh laba (profit). Pada pabrik yang memproduksi barang kimia dasar seperti pupuk urea, asam sulfat, etanol dan sejenisnya, patokan mutunya semata-mata hanyalah komposisi dan kemurnian. Harga jual produk dan bahan baku untuk masing-masing kemurnian tertentu dan tetap. Bagi pabrik-pabrik seperti ini, pilihan untuk mendapatkan laba lebih banyak bukan dengan meningkatkan mutu melainkan dengan cara menghemat ongkos produksi dan memperbanyak jumlah produk yang dihasilkan per tahunnya. Jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu tertentu inilah yang dinamakan kapasitas produksi.
Perhitungan kapasitas produksi yang cermat menjadi aspek yang sangat penting dalam usaha memperoleh laba lebih banyak. Tentu saja perhitungan ini harus didukung dengan analisa kebutuhan pasar yang cermat pula sebagaimana yang telah disinggung pada bagian 1. Meningkatkan kapasitas produksi dapat dilakukan dengan cara menambah dan atau modifikasi peralatan yang ada agar bisa beroperasi lebih optimal dan efisien. Usaha modifikasi ini membutuhkan pemahaman tentang sistem proses dan sistem pemroses.
Andaikan Anda ingin mengawetkan ikan bandeng. Anda memiliki beberapa pilihan cara pengawetan: dikeringkan, diasinkan atau diasapkan. Cara-cara pengawetan ini dinamakan sistem proses. Jika Anda memilih sistem proses pengasapan untuk mengawetkan bandeng, untuk selanjutnya hanya dinamakan sistem pengasapan. Produk Anda adalah bandeng asap. Untuk membuat bandeng asap, sekali lagi Anda menjumpai pilihan sistem proses, menggunakan asap dalam bentuk gas atau asap cair. Jika Anda memilih menggunakan asap gas, Anda membutuhkan tungku untuk menghasilkan asap dan ruang pengasapan. Jika Anda memilih menggunakan asap cair, Anda membutuhkan wadah, ember misalnya, untuk merendam bandeng dalam asap cair. Tungku penghasil asap, ruang pengasapan dan ember adalah sistem pemroses. Ilustrasi mengenai bandeng asap ini diharapkan dapat memantapkan pemahaman terhadap sistem proses dan sistem pemroses.
Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang terkendali. Untuk lebih mudah, rangkaian sistem proses produksi ini dinamakan teknologi proses. Selain permintaan pasar dan ketersediaan bahan baku serta utilitas, sebagaimana telah disinggung pada bagian 1, kinerja teknologi proses juga menjadi patokan dalam menetapkan kapasitas produksi karena bisa jadi suatu teknologi proses memiliki batas kapasitas minimum agar perusahaan tetap mendapat laba.
Teknologi proses yang dijual dalam bentuk lisensi biasanya ditampilkan dalam bentuk rangkaian sistem proses yang dinamakan diagram alir atau block diagram. Diagram alir yang lebih rinci menampilkan rangkaian sistem pemroses dan dinamakan flow chart. Segala lisensi yang dipatenkan dan diperdagangkan merupakan lisensi atau paten untuk rancangan teknologi proses. Anda mungkin sering mendengar proses Kraft untuk teknologi proses produksi keju, proses Richard untuk pemurnian garam dapur, proses Kelloggs untuk teknologi proses produksi susu bubuk, proses Faurchild untuk proses produksi kaca jendela. Ibarat penghargaan Nobel untuk ilmuwan, penghargaan Pulitzer untuk jurnalis, maka Kirkpatrick Award adalah penghargaan bertaraf internasional bagi para perancang teknologi proses produksi pabrik kimia yang dianggap memberikan kontribusi atau terobosan baru yang paling kreatif di dunia perancangan teknologi proses. Diagram Alir dan Neraca Massa & Energi
Usaha membuat block diagram menjadi flow chart memerlukan perhitungan neraca massa dan energi. Neraca massa adalah kajian jumlah material yang masuk, keluar dan yang terakumulasi dari tiap-tiap sistem proses. Neraca energi adalah rangkaian proses keseluruhan serta kajian tentang jumlah energi (panas) yang harus dipasok atau dikeluarkan dari tiap-tiap sistem proses dan rangkaian proses secara keseluruhan. Perkembangan teknologi komputasi telah banyak membantu dalam penyediaan berbagai software untuk perhitungan neraca massa dan energi, di antaranya Hisys dan ChemCad.
Data yang paling menarik dari neraca massa dan energi adalah jumlah masing-masing bahan baku, serta bahan bakar yang dibutuhkan untuk memproduksi produk per satuan jualnya, misalnya per kilo atau per liter. Perhitungan perolehan produk dapat ditentukan dari data tersebut. Perolehan bermakna, berapa persen bahan baku yang diumpankan berubah menjadi produk. Perhitungan laba per satuan jual juga dapat ditentukan dari data ini. Jika Anda ingin modal investasi untuk membangun pabrik didapat kembali setelah pabrik beroperasi dalam kurun waktu tertentu, Anda bisa memperkirakan seberapa banyak produk yang harus dibuat dalam kurun waktu tersebut dengan data ini. Dengan kata lain, Anda telah menetapkan kapasitas produksi Anda.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung neraca massa dan energi adalah penggunaan dasar perhitungan dalam kaitannya dengan teknologi proses. Pabrik yang menyelenggarakan proses produksi secara sinambung (continuous) 24 jam sehari 300 hari setahun seperti pabrik pupuk dan pabrik pengilangan minyak bumi menggunakan dasar perhitungan laju produksi, laju material yang masuk dan keluar sistem proses per satuan waktu yang singkat, misalnya per jam atau per menit.
Penggunaan dasar perhitungan ini tidak cocok digunakan pada sistem proses yang beroperasi partaian (batch) atau proses yang membutuhkan waktu lama dalam beroperasi, misalnya proses fermentasi. Misalnya Anda mampu membuat tape (peuyeum) 480 kg dalam sekali proses dengan lama proses fermentasi 2 hari. Perhitungan Anda akan lebih akurat jika mengunakan dasar perhitungan 1440 kg per minggu daripada 10 kg per jam, dengan anggapan seminggu 6 hari kerja.
Penggunaan dasar perhitungan juga perlu memperhatikan rentang waktu antar pengiriman bahan baku dan penjualan produk. Apakah bahan baku dikirim dalam jumlah tertentu seminggu sekali, sebulan sekali atau tiga bulan sekali. Pertimbangan ini juga mempengaruhi besar gudang yang dibutuhkan. Sistem Pereaksian dan Sistem Pemisahan & Pemurnian
Pemilihan sistem pemroses yang menjadi unit-unit teknologi proses sangat bergantung pada beban kerja sistem pemroses yang diketahui dari perhitungan neraca massa dan energi. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia adalah sistem proses pereaksian, yang untuk kemudian dinamakan sistem pereaksian, dan sistem proses pemisahan & pemurnian, yang untuk kemudian dinamakan sistem pemisahaan & pemurnian. Walaupun ada pabrik yang sistem proses utamanya hanya terdiri dari sistem pemisahan & pemurnian saja seperti pabrik gula dan pabrik garam, atau hanya sistem pereaksian saja seperti pabrik sabun.
Sistem pereaksian merupakan ciri khas pabrik kimia. Proses perubahan bahan baku menjadi produk terjadi dalam sistem ini. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab sebelum merancang sistem pereaksian adalah bagaimana persamaan reaksi dan stoikiometrinya, pada suhu dan tekanan berapa reaksi akan diselenggarakan, apakah bahan yang akan direaksikan pada fasa padat, cair atau gas, apakah reaksi tersebut memerlukan katalis, apakah fasa katalis yang digunakan padat atau cair, apakah reaksi tersebut menghasilkan panas atau membutuhkan pemanasan dan berapa lama reaksi itu berlangsung.
Sistem pemroses bagi sistem proses pereaksian adalah reaktor. Ada dua model teoritis paling populer yang digunakan dalam merancang reaktor yang beroperasi dalam keadaan tunak, yaituContinous Stirred Tank Reactor (CSTR) dan Plug Flow Reactor (PFR). Perbedaannya adalah pada dasar asumsi konsentrasi komponen-komponen yang terlibat dalam reaksi. CSTR adalah reaktor model berupa tangki berpengaduk dan diasumsikan pengaduk yang bekerja dalam tanki sangat sempurna sehingga konsentrasi tiap komponen dalam reaktor seragam sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari reaktor. Model ini biasanya digunakan pada reaksi homogen di mana semua bahan baku dan katalisnya berfasa cair, atau reaksi antara cair dan gas dengan katalis cair. Untuk reaksi heterogen, misalnya antara bahan baku gas dengan katalis padat menggunakan model PFR. PFR mirip saringan air dari pasir. Katalis diletakkan pada suatu pipa lalu dari sela-sela katalis dilewatkan bahan baku seperti air melewati sela-sela pasir pada saringan. Asumsi yang digunakan adalah tidak ada perbedaan konsentrasi tiap komponen yang terlibat di sepanjang arah jari-jari pipa.
Sistem pemisahan dan pemurnian bertujuan agar hasil dari sistem pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual. Sistem pemisahan kadang juga diperlukan untuk menyiapkan bahan baku agar konsentrasi atau keadaannya sesuai dengan katalis yang membantu penyelenggaraan reaksi.
Pemilihan sistem pemisahan dan pemurnian tergantung pada perbedaan sifat fisik dan sifat kimia dari masing-masing komponen yang ingin dipisahkan. Perbedaan sifat fisik yang bisa dimanfaatkan untuk memisahkan komponen-komponen dari satu campuran adalah perbedaan fasa (padat, cair atau gas), perbedaan ukuran partikel, perbedaan muatan listrik statik, perbedaan tekanan uap atau titik didih dan perbedaan titik bekunya. Perbedaan sifat kimia yang bisa dimanfaatkan untuk memisahkan komponen-komponen suatu campuran adalah kelarutan dan tingkat kereaktifan.
Sistem pemroses yang dibangun tergantung pada jenis perbedaan apa yang ingin dimanfaatkan untuk memisahkan komponen tersebut. Sistem pemroses alat penyaring dan ruang pengendapan bisa digunakan untuk menyelenggarakan sistem proses pemisahan padatan dari cairan atau gas, sementara untuk memisahkan dua fasa cair tak larut hanya bisa menggunakan ruang pengendapan. Sistem pemroses alat penyaring juga bisa digunakan untuk memisahkan bahan padat dengan ukuran partikel yang berbeda. Sistem pemroses pemisahan dan pemurnian yang paling lazim di pabrik kimia adalah distilasi dan ekstraksi. Distilasi memanfaatkan perbedaan perbedaan tekanan uap masing-masing komponen sedangkan ekstraksi memanfaatkan perbedaan derajat kelarutan komponen terhadap satu jenis atau satu campuran pelarut.
Sistem Penukar Panas dan Sistem Utilitas
Kedua sistem proses utama di atas, baik sistem pereaksian maupun sistem proses pemisahan & pemurnian membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu. Menaikkan atau menurunkan tekanan biasanya dilakukan dengan cara menaikkan suhu pada suatu ruang yang volum dan isinya dijaga tetap. Suatu sistem penukar panas dibutuhkan agar sistem proses utama bisa berlangsung.
Sistem pemroses untuk sistem penukar panas adalah alat pemindah panas ataau dikenal denganheat exchanger. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang dan memilih heat exchanger adalah suhu dan tekanan saat proses pemindahan panas terjadi, fasa fluida yang memberi dan menerima panas serta apakah terjadi perubahan fasa pada fluida pemanas atau yang dipanaskan, dan sifat fisik masing-masing fluida. Sifat fisik fluida meliputi kapasitas panas (Cp), kalor penguapan, dan besaran kecepatan pindah panas. Hal-hal di atas dipertimbangkan untuk menentukan luas permukaan sentuh antara fluida pemanas dan yang dipanaskan agar proses pemindahan panas sempurna.
Dalam pabrik, panas biasanya ‘disimpan’ dalam fluida yang dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas dan uap air karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100 C pada tekanan atmosfer. Air atau uap air bertekanan (dinamakan kukus) mendapatkan panas dari tungku pembakaran atau boiler.
Sistem pemindahan panas tidak hanya bertugas memberikan panas tetapi juga menyerap panas. Misalnya, menyerap panas dari sistem proses yang menghasilkan energi misalnya sistem proses yang melibatkan reaksi eksotermik atau menyerap panas agar kondisi sistem di bawah suhu ruang atau suhu sekitar. Untuk penyerap panas agar suhu di bawah suhu ruang biasanya pabrik menggunakan refrigerant, bahan yang sama dengan yang bekerja pada lemari es Anda. Penggunaan air sebagai media pendingin juga dibatasi sifat fisiknya yaitu titik didih dan titik beku. Suhu air pendingin perlu dikembalikan ke suhu sekitar atau suhu ruang agar bisa difungsikan kembali sebagi pendingin. Sistem pemroses yang melakukan ini adalah cooling tower.
Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran merupakan sistem-sistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem pembuang panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air bersih untuk kebutuhan produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakansistem utilitas. Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem utilitas tersebut mampu ‘melayani’ kebutuhan sistem proses utama dan tergantung pada efisiensi penggunaan bahan baku dan bahan bakar.
Pabrik tidak harus mempunyai sistem pemroses utilitas sendiri. Listrik misalnya, pabrik bisa membelinya dari PLN jika kapasitas PLN setempat mencukupi atau membeli dari pabrik tetangga. Demikian pula untuk unit pengolahan limbah, unit penyedia kukus & air pendingin dan unit penyedia udara bertekanan. Pada suatu kawasan industri, misalnya di Singapura, beberapa unit utilitas untuk seluruh kawasan dikelola oleh negara. Layaknya PLN & PDAM di Indonesia, Singapura memiliki perusahaan pengolahan limbah, perusahaan penyedia gas bahan bakar & udara bertekanan. Pada beberapa kawasan yang masih belum terjangkau jaringan perusahaan tersebut, ada perusahaan swasta yang ditunjuk pemerintah untuk menjual kebutuhan utilitas. Ini menjadi salah satu keunggulan yang lebih memikat para investor untuk menanamkan modalnya di Singapura.
Jika suatu pabrik ingin menyediakan sistem utilitasnya sendiri, sistem pemroses untuk sistem utilitas mudah didapat di pasar. Banyak perusahaan yang menjual boiler atau tungku pembakaran dalam berbagai kapasitas panas. Sama seperti generator listrik dan alat penjernihan air. Anda tinggal menentukan berapa banyak panas yang dibutuhkan pabrik per jam atau per harinya, sama seperti menentukan berapa kWh listrik yang Anda butuhkan. Pihak penjual akan merekomendasikan boiler atau generator listrik yang sesuai kebutuhan Anda bahkan memasangkannya pada pabrik Anda.
Memang merancang sistem pemroses untuk utilitas tidak serumit merancang sistem proses dan sistem pemroses utama. Kedua sistem ini membutuhkan pengetahuan kimia dan teknik kimia yang mendalam terhadap teknologi proses yang akan dibangun. Jika Anda membeli lisensi teknologi proses, Anda bisa mempercayakan perancangan dan pembangunan pabrik pada pihak penjual lisensi, tentunya dengan harga beli yang lebih tinggi. Anda bisa menggunakan jasa perusahaan konsultan dalam merancang dan membangun sistem proses dan sistem pemroses utama jika ingin merancang teknologi proses sendiri. Perusahaan yang bergerak di jasa perancangan pabrik kimia yang ada di Indonesia diantaranya adalah PT Rekayasa Industri (ReKin) dan PT Inti Karya Persada Teknik (IKPT).
Setelah proses perancangan dan pembangunan pabrik selesai, pabrik tersebut harus dioperasikan dalam keadaan yang terkendali dan menghasilkan produk dengan mutu yang terkendali pula. Untuk itu, pabrik perlu dilengkapi dengan sistem pengendalian dan sistem management sumber daya manusia yang terlibat, yang akan mengatur dan mengendalikan proses produksi. Gambaran secara umum tentang sistem pengendalian dan sistem management suatu pabrik akan dimuat pada tulisan selanjutnya, bersama dengan gambaran umum mengenai kajian kelayakan ekonomi suatu pabrik.